Selasa, 25 Agustus 2009

Must keep spirit


Kubayangkan diriku berada di lintasan pelari di stadion. Dengan peluh yang menetes dan wajah yang sangat kelelahan. Berusaha terus berlari agar sampai pada pada titik putaran penghabisan yang terakhir dengan sisa tenaga yang aku miliki. “Ketika itu mulai tampak di depan mataku lintasan putaran yang terakhir yang harus aku lalui. Aku masih terus berlari.... dan berlari... Sang waktu terus berjalan tak henti. Tanpa ampun, dia tak mempedulikan kelelahan yang menderaku”.

Semua proses harus dilalui sebelum aku meninggalkan almamater tercinta. Sebuah doa dan harapan yang selalu dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kasih, Pencipta Alam Semesta yang memiliki rencana atas segala sesuatu. Doa agar semua berjalan dengan lancar dan sukses sampai tiba saat ujian penentuan kelulusan.

“KeeP SpiRiT.....”

Dua kata yang selalu aku ucapkan akhir-akhir ini, kepada diriku sendiri, para sahabat serta kepada teman-temanku. Karena dengan mengucapkannya ku ingin semangat itu selalu ada dalam diriku dan membaginya dengan mereka yang sedang berjuang bersama-sama menghadapi putaran terakhir dari lintasan lari yang sedang dan harus dilalui ini. Harapan yang sama agar kami dapat melewati semua ini dengan baik-baik saja.

Tak terasa ternyata waktu berlalu begitu cepat. Saat pertama kali sampai di kota yang panas ini masih melekat dalam ingatan. Namun, ternyata sudah cukup lama berada di ibukota propinsi yang memberikan harapan, doa, serta senyuman suka dan duka. Jauh dari orang tua untuk menuntut ilmu. Di kota ini, aku menemukan sesuatu yang mengubah diriku dalam beberapa hal yang jelas adalah hal-hal yang positif.

Aku masih ingat, ketika seorang sahabat pernah mengatakan bahwa universitas kami adalah universitas kehidupan yang sesungguhnya. Aku setuju dengan pendapat itu. Ya, aku belajar banyak hal. Karena ternyata ada hal-hal yang hanya bisa ku temui di universitas kehidupan yang sesungguhnya ini. Bahwa walaupun suatu nilai yang didapat begitu penting tapi suatu nilai dari persahabatan juga hal yang tak kalah penting. Menerima suatu keadaan kadang terasa sulit. Akan tetapi lebih sulit lagi kalau tidak menerima keadaan apa adanya. Berusaha menjadi manusia yang lebih baik, menghargai kehidupan yang dimiliki, berusaha untuk bersyukur dalam setiap keadaan suka, duka, senyuman, dan tangisan. Mencari jati diri dan menemukan banyak hal lain yang tak ku temui sebelumnya.

1 komentar:

  1. dian... semangat!

    regards,
    asri on stematel x, pwt ^^

    BalasHapus

 
The Spirit in Hope........ - Dearia - Free Blogger Templates - by Templates para novo blogger